cara pengendalian hama nematoda

Cara Nematoda Menyerang Akar Tanaman Dan cara pengendalianya

Konsentrasi hidup nematoda lebih besar terdapat didalam perakaran tumbuhan inang terutama disebabkan oleh laju reproduksinya yang lebih cepat karena tersedianya makanan yang cukup dan tertariknya nematoda oleh zat yang dilepaskan dalam rizosfir awalnya, telur-telur nematoda diletakan pada akar – akar tumbuhan di dalam tanah yang kemudian telur akan berkembang menjadi larva dan nematoda dewasa. Berkumpulnya populasi nematoda disekitar perakaran ini mendorong nematoda menyerang akar dengan jalan menusuk dinding sel. Nematoda dewasa terus-menerus bergerak tiap detik, tiap jam, tiap hari dan menetap di sekitar akar, dalam gerakan – gerakan tersebut nematoda menggigit dan menginjeksikan air ludah pada bagian akar tumbuhan, menyebabkan sel tumbuhan menjadi rusak.
Gejala Akar

  1. Puru akar
Gejala ini tampak apabila suatu tanaman terserang nematoda puru akar. Ada beberapa jenis nematoda yang menyebabkan puru akar, yaitu Meloidogyne spp., Naccobus, Ditylenhus radicicola. Kedua nematoda tersebut membentuk puru pada akar tanaman oat, barley, tomat, kentang dan jenis tanaman lain.
  1. Busuk
Nematoda yang masuk pada tanaman menyebabkan luka. Terjadinya luka ini mula-mula disebabkan oleh cucukan nematoda, namun kerusakan yang lebih berat yang terjadi selanjutnya mungkin diakibatkan oleh serangan organisme lain yang masuk sebagai hama sekunde
  1. Luka atau kematian ujung akar
Setelah nematoda makan pada akar, mengakibatkan ujungnya akan terhenti pertumbuhannya, demikian pula terhentinya pertumbuhan cabang-cabang akar, sehingga akan timbul gejala.
  • “Stubby root”; yaitu cabang-cabang akar yang berukuran kecil akan terhenti pertumbuhannya, sehingga membentuk ikatan akar.
    Coarse root”, yaitu apabila pertumbuhan akar yang menyamping terhenti, beberapa diantaranya berukuran pendek, system perakaran utama lebih besar dan tidak banyak dijumpai akar-akar yang kecil.
    curly tip”, yaitu luka yang terjadi pada sisi akar dekat ujung, yang mungkin akan menghambat pertumbuhan dan pemanjangan akar pada bagian sisi tersebut. Akibatnya akar akan memuntir. Gejala ini timbul akibat serangan nematoda Xiphinema (dagger nematode).

merupakan formula pengendali organik bagi beberapa hama penting pada tanaman pangan, hortikultura dan tahunan, hasil ekstrasi dari berbagai bahan alami yang mengandung bahan aktif : Azadirachtin, Alkaloid, Ricin ( asam ricin ), Polifenol, Eugenol, Sitral, Nikotin, Annonain dll. Kandungan lain : Atsiri Oil, Eucalyptus Oil, Solvent Extraction.

Pestona dibuat dari bahan alami maka PESTONA bersifat : mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan, relatif aman bagi manusia, hewan peliharaan serta musuh alami bagi tanaman, tanaman/ buah bebas residu kimia dan aman untuk di konsumsi.

Pestona tidak membunuh hama secara cepat tetapi berpengaruh pada daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti kulit, hambatan pembentukan serangga dewasa, menghambat komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur, dan menghambat pembentukan kitin. Selain itu Pestona juga berperan sebagai zat pemandul, mengganggu proses perkawinan serangga hama, menghambat peletakan telur dan dapat bekerja secara kontak dan sistemik.

Pestona memiliki daya kerja dalam mengurangi nafsu makan organisme pengganggu tanaman dan mencegah organisme pengganggu tanaman dalam aksi perusakan tanaman lebih banyak, walaupun jarang menyebabkan kematian segera pada serangga atau hama tanaman.

Pestona merupakan formula pengendali organik bagi beberapa hama penting pada tanaman pangan, hortikultura, dan tahunan, hasil ekstrasi dari berbagai bahan alami yang mengandung bahan aktif :
Azadirachtin, Alkaloid, Ricin ( asam ricin ), Polifenol, Eugenol, Sitrat, Nikotin, Annonain, dll.

Kandungan lain : Atsiri Oil, Eucalyptus Oil, Solvent Extraction..

Fungsi Kandungan dalam Pestona

Azadirachtin
Berfungsi untuk mengendalikan serangan beberapa jenis hama dan berperan sebagai fungisida, bakterisida, nemasida, moluskisida dan juga sebagai antivirus. Azadirachtin tidak akan membunuh hama secara cepat, tetapi berpengaruh pada daya makan hama, pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti kulit, hambatan pembentukan serangga dewasa dan menghambat pembentukan kitin. Selain itu, Azadirachtin juga dapat berperan sebagai zat pemandul, mengganggu proses perkawinan serangga hama, menghambat peletakan telur dan dapat bekerja secara sistematik.

Ricin (Asam Ricin)
Berfungsi untuk mengendalikan berbagai macam hama serangga, cendawan, dan nematoda parasit tanaman.

Alkaloid
Bersifat toksin terhadap beberapa jenis serangga, pada umumnya untuk menanggulangi serangga hama gudang.

Polifenol
Berfungsi untuk menghambat serangga hama dan pertumbuhan larva serangga menjadi pupa

Sitral
Berfungsi mengendalikan serangga, khususnya hama gudang dan menghambat peletakan telur.

Annonain
Berfungsi sebagai penolak serangga dan penghambat makan dengan cara sebagai racun kontak dan racun perut yang dapat menanggulangi hama belalang dan ulat.

Eugenol
Berfungsi untuk mengendalikan lalat buah dan dapat berperan sebagai fungisida jamur.

Nikotin
Berfungsi sebagai penolak serangga, fungisida, nematoda serta akarisida yang bekerja secara racun kontak, perut dan pernafaan serta bersifat sistematik.

Pestona tidak membunuh hama secara cepat tetapi berpengaruh pada daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti kulit, hambatan pembentukan serangga dewasa, menghambat komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur, dan menghambat pembenrukan kitin. Selain itu berperan juga sebagai zat pemandul, mengganggu proses perkawinan serangga hama,menghambat peletakkan telur dan dapat bekerja secara kontak dan sistemik.

Pestona memiliki daya kerja dalam mengurangi nafsu makan Organisme Pengganggu Tanaman atau mencegah OPT merusak tanaman lebih banyak walaupun jarang juga menyebabkan kematian segera pada serangga dan hama.

Pestona merupakan formula pengendali organik bagi beberapa hama penting pada tanaman pangan, hortkultura dan tahunan, hasil ekstrasi dari berbagai bahan alami yang mengandung bahan aktif.

Sifat dan Fungsi Pestona

  • Merupakan pengendali hama tanaman alami yang bersifat sebagai insektisida, fungisida dan bakterisida
  • Bersifat Repelen, yaitu penolak kehadiran serangga karena baunya yang meyengat
  • Bersifat Antifidan, yaitu mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot
  • Mengacaukan sistem hormon di dalam tubuh serangga
  • Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman (mengandung polifenol)
  • Tidak mempunyai efek samping, aman bagi manusia, hewan ternak dan juga lingungan
  • Mudah terurai dialam sehingga tidak mencemari lingkungan.
  • Relatif aman bagi manusia, hewan peliharaan, serta musuh alami hama tanaman.
  • Tanaman / buah bebas residu kimia dan aman.
Sasaran Pestona Wereng, walang sangit, penggerek batang, belalang, kepik, thrips, tungau, ulat, uler, dll.


Aturan Pemakaian Pestona :

Larutkan 5 cc - 10 cc/ 1 liter air ( 7-10 tutup / tangki ). Aduk sampai merata, semprotkan atau gemborkan pada tanaman yang terkena serangan hama secara merata. Untuk hasil yang maksimal sebaiknya tanaman disemprot/ digembor sesering mungkin minimal 3 ( tiga ) kali penyemprotan / penggemboran per musim. Sebaiknya waktu penyemprotan atau penggemboran dilakukan pada sore hari. untuk hasil maksimal dapat menambahkan Natural Glio.
Untuk pemesanan pestisida lainya dapat hubungi kami di 
telp/sms: 0821-1082-3955
sms/wa: 083-822-978-555
bbm: d770215a
A/N: Doni bagas prakoso

0 Response to "cara pengendalian hama nematoda"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel